Orang-orang yang Akan Mendapatkan Naungan Allah di Padang Mahsyar
Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan rahmat dan keutamaan-Nya akan
memberikan naungan kepada sebagian hamba-Nya, pada hari yang sangat
panas. Tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan-Nya, yakni di
padang mahsyar tatkala mereka menghadap Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
Beberapa golongan yang akan mendapatkan naungan-Nya, yaitu naungan ‘Arsy-Nya, adalah sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Ada tujuh golongan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menaungi mereka di bawah naungan ‘Arsy-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan ‘Arsy-Nya. Mereka adalah (1) imam (pemimpin) yang adil, (2) pemuda yang tumbuh dalam peribadahan kepada Rabbnya, (3) orang yang hatinya terkait di masjid, (4) orang yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik, namun dia berkata: ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, (6) orang yang bersedekah namun
merahasiakannya, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan (7) orang yang mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam keadaan sendirian hingga berlinang air matanya.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Ada tujuh golongan yang Allah Azza wa Jalla akan menaungi mereka dalam naungan Arsy-Nya….” (HR. Sa’id bin Manshur, dihasankan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari 2/144, juga oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’)
Maka, riwayat ini menjelaskan bahwa yang dimaksud naungan-Nya adalah naungan ‘Arsy-Nya, bukan naungan Dzat-Nya, karena hal ini tidak sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya.
Golongan lain yang juga akan mendapatkan naungan Arsy-Nya adalalah:
“Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan (membayar hutang) atau membebaskan (hutang tersebut) darinya, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menaunginya dalam Arsy-Nya.” (HR. Muslim no. 3006)
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita semua termasuk golongan mereka.
[Faidah ini diambil dari tulisan Al-Ustadz Abul Abbas Muhammad Ihsan dengan judul "Dahsyatnya Mahsyar" dalam majalah Asy Syariah, no. 58/V/1431 H/2010, hal. 23-24]
Ta’ala.
Beberapa golongan yang akan mendapatkan naungan-Nya, yaitu naungan ‘Arsy-Nya, adalah sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Ada tujuh golongan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menaungi mereka di bawah naungan ‘Arsy-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan ‘Arsy-Nya. Mereka adalah (1) imam (pemimpin) yang adil, (2) pemuda yang tumbuh dalam peribadahan kepada Rabbnya, (3) orang yang hatinya terkait di masjid, (4) orang yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik, namun dia berkata: ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, (6) orang yang bersedekah namun
merahasiakannya, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan (7) orang yang mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam keadaan sendirian hingga berlinang air matanya.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Ada tujuh golongan yang Allah Azza wa Jalla akan menaungi mereka dalam naungan Arsy-Nya….” (HR. Sa’id bin Manshur, dihasankan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari 2/144, juga oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’)
Maka, riwayat ini menjelaskan bahwa yang dimaksud naungan-Nya adalah naungan ‘Arsy-Nya, bukan naungan Dzat-Nya, karena hal ini tidak sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya.
Golongan lain yang juga akan mendapatkan naungan Arsy-Nya adalalah:
“Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan (membayar hutang) atau membebaskan (hutang tersebut) darinya, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menaunginya dalam Arsy-Nya.” (HR. Muslim no. 3006)
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita semua termasuk golongan mereka.
[Faidah ini diambil dari tulisan Al-Ustadz Abul Abbas Muhammad Ihsan dengan judul "Dahsyatnya Mahsyar" dalam majalah Asy Syariah, no. 58/V/1431 H/2010, hal. 23-24]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar