Penelitian Tindak Kelas dan Profesionalisme Guru

Pada kesempatan ini, saya diminta untuk
menjadi nara sumber. Kegiatan pelatihan terbagi ke dalam dua sesi.
Karena pelatihan tentang Penelitian Tindak Kelas kali
ini merupakan kelanjutan dari pelatihan sebelumnya, maka pada sesi
pertama, penyajian saya tidak lagi memfokuskan pada aspek teoritis,
tetapi lebih mengedepankan aspek motivasional dan dialog tentang
kesulitan-kesulitan rekan-rekan peserta dalam melaksanakan PTK, baik
terkait dengan permasalahan yang diteliti, metodologi maupun penyajian
laporan.
Meminjam ungkapan Prof. Muhibbin Syah pada kesempatan diskusi di Padepokan Guru Indonesia,
saya katakan kepada peserta bahwa kesulitan terbesar dalam ber-PTK
bukan terletak dari sisi teknis penelitian itu sendiri, melainkan lebih
banyak pada aspek membangun kemauan.
Pada kesempatan ini, saya juga menyampaikan tentang Penelitian Tindakan Kelas
dikaitkan dengan pengembangan profesionalisme guru. Bagi seorang guru,
sekalipun sudah bergelar Sarjana, bahkan Doctor, belumlah cukup untuk
bisa dikatakan sebagai seorang profesional yang sejatinya, manakala
pelayanan pendidikannya belum dirasakan manfaatnya oleh peserta didik. Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu upaya agar pelayanan pendidikan benar-benar dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh peserta didik, sebagai costumer utama jasa guru. Dalam Penelitian Tindakan Kelas terkandung penerapan prinsip Total Quality Management yakni usaha perbaikan praktik pembelajaran secara terus-menerus berdasarkan data, dan semangat kolaboratif untuk membangun learning community. Di samping itu, Penelitian Tindakan Kelas
juga dapat mengembangkan kemampuan dan budaya literer di kalangan guru,
yakni mengembangkan kebiasaan membaca dan menuliskan segala sesuatu
yang berhubungan dengan tugas-tugas profesionalnya, sebagai wujud dari
profesionalismenya
Memasuki sesi kedua, kegiatan pelatihan
menggunakan pendekatan kelompok. Pada sesi ini saya lebih menempatkan
diri sebagai teman dialog dari masing-masing anggota kelompok.
Dengan dipandu lembaran kerja yang sudah
disiapkan sebelumnya, peserta diminta mendiskusikan tentang seputar
permasalahan penelitian, penyusunan proposal dan laporan penelitian.
Ketika peserta diminta mengidentifikasi
masalah yang ditemukan dalam praktik pembelajarannya, beberapa peserta
menemukan masalah yang sama dan menurutnya penting untuk diteliti, yaitu
terkait dengan lemahnya penguasaan kosa kata di kalangan siswa. Untuk
itu, kepada para peserta yang menemukan masalah penguasaan kosa kata,
saya meminta untuk membentuk kelompok tersendiri guna membahas
upaya-upaya terbaik yang bisa dilakukan untuk mengatasi lemahnya
penguasaan kosa kata di kalangan siswa. Hasil diskusi ini bisa
dijadikan bahan Penelitian Tindakan Kelas di tempat kerjanya masing-masing.
Semoga apa yang telah saya sajikan
dalam kesempatan pelatihan ini kiranya dapat dijadikan sebagai motivasi
dan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Penelitian Tindakan Kelas bagi seluruh peserta.
Akhirnya, saya sampaikan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh peserta atas
kerja kooperatif yang telah Anda tampilkan selama saya menyajikan
materi, terutama kepada Ketua MGMP, Bapak Dian Nurdiawan, S.Pd., yang
telah berkenan mengundang saya untuk bisa hadir dalam kegiatan
pelatihan ini.
Selamat Ber-PTK dan teruslah Ber-PTK!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar